Selasa, 31 Oktober 2023

Penyakit dan Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

 Penyakit dan Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

Ada beberapa penyakit dan gangguan yang biasa muncul pada sistem reproduksi pria. Gangguan dan penyakit ini bisa ringan, dapat juga berat, sehingga penangannya harus dilakukan oleh dokter. Meski penyakit ringan, namun perlu segera ditangani sehingga hubungan suami isteri tetap menggairahkan.

Inilah 10 Gangguan dan  Penyakit pada Sistem Reproduksi  Pria

Gangguan yang terjadi pada alat/organ reproduksi laki- laki akan menyebabkan terjadinya gangguan pada sperma. Gangguan ini menyebabkan seorang laki-laki menjadi kurang subur bahkan bisa tidak subur, gangguan sperma tersebut biasanya terjadi pada ;

 produksi spermanya

 bentuk spermanya;

 faal spermanya;

 fungsi spermanya ;

 transportasi spermanya.

Selain itu juga masih ada gangguan sperma yang tidak diketahui penyebabnya, dan ini semua akan menyebabkan tidak baiknya kualitas dan kuantitas sperma,. Masalah gangguan reproduksi pada pria ini disebabkan oleh hal-hal berikut ini

a. Cryptorchidism : Buah pelirnya hanya satu atau tidak ada di dalam kantung pelirnya.

b. Hypospadia : Lubang keluar sperma/kencing pada laki-laki di sebelah bawah, biasanya ketika buang air kecil alirannya “tidak deras.”

c. Pseudohermaphrodite : bentuk alat kelamin ganda ( laki-laki dan perempuan), tetapi tidak sempurna. Vagina tidak sempurna (tidak memiliki lubang vagina misalnya) atau tidak memiliki vagina.

d. Micro penis: penis kecil / tidak berkembang.

e. Hipogonadisme

Merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan estrogen. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganannya dapat dilakukan dengan terapi hormon.

f. Kriptorkidisme

Merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi. Penangannya dapat dilakukan dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang testoteron.

g. Uretritis

Peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum,atau virus herpes.

h. Prostatitis

Merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah bakteri Escherichia coliataupun bukan bakteri.

i. Epididimitis

Merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia.

j. Orkitis

Merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas. 

Senin, 30 Oktober 2023

Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita

Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita

Inilah beberapa gangguan dan penyakit yang sering muncul pada sistem reproduksi manusia, baik pada kesehatan reproduksi laki-laki ataupun wanita. Gangguan dan penyakit ini ada yang ringan dan berat, dimana penangannya perlu operasi atau pembedahan. Meski gangguang ringan, namun harus segera ditangani sehingga hubungan suami isteri tetap menggairahkan.

Inilah 10 Gangguan dan  Penyakit pada Sistem Reproduksi  Wanita

Gangguan pada alat reproduksi wanita dapat berupa keputihan, gangguan menstruasi, kanker rahim, kista, polip dan lain-lain. Salah satu dari jenis gangguan yang lebih sering terjadi di masyarakat adalah keputihan Pengertian umum dari keputihan yaitu penyakit kelamin pada perempuan (vagina) di mana terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan baik encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal. Penyakit gangguan alat reproduksi wanita ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu jamur, bakteri, virus dan parasit. 

 :Berikut adalah beberapa gangguan dan penyakit yang sering muncul pada sistem reproduksi wanita:

1.     Keputihan: Keputihan adalah penyakit kelamin pada perempuan yang ditandai oleh cairan berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan yang bisa menyebabkan rasa gatal. Keputihan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jamur, bakteri, virus, dan parasit.

·         Jamur: Keputihan jamur disebabkan oleh jamur Candida albicans dan biasanya menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva/vagina. Cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan.

·         Bakteri: Keputihan bakteri disebabkan oleh bakteri Gardnerella dan disebut sebagai bacterial vaginosis. Cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan dan beraroma amis.

·         Virus: Keputihan virus sering terkait dengan penyakit HIV/AIDS, condyloma, herpes, dan lain-lain yang bisa memicu kanker rahim. Gejala keputihan virus herpes meliputi luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan panas. Condyloma biasanya ditandai oleh banyak kutil tubuh dengan cairan yang berbau, sering menyerang ibu hamil.

·         Parasit: Keputihan akibat parasit disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis yang menular melalui kontak seks. Cairan biasanya berwarna kuning hijau kental, berbau tidak enak, dan berbusa. Parasit ini juga bisa menular melalui tukar-menukar peralatan mandi, pakaian dalam, atau kloset yang terkontaminasi.

2.     Gangguan Menstruasi: Gangguan menstruasi dapat berupa amenore primer (tidak ada menstruasi sampai usia 17 tahun) atau amenore sekunder (tidak ada menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi).

3.     Kanker Genitalia: Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks, dan ovarium. Kanker vagina mungkin disebabkan oleh iritasi yang disebabkan oleh virus. Pengobatannya melibatkan kemoterapi dan bedah laser. Kanker serviks terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Pengobatannya melibatkan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul. Kanker ovarium gejalanya tidak jelas, tetapi bisa termasuk rasa pegal panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau pendarahan vagina abnormal. Pengobatannya melibatkan kemoterapi dan pembedahan.

4.     Endometriosis: Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti di sekitar ovarium, oviduk, atau di luar rahim. Gejalanya termasuk nyeri perut, nyeri pinggang, dan nyeri saat menstruasi. Pengobatannya melibatkan pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau bedah laser.

5.     Infeksi Vagina: Infeksi vagina dapat menyebabkan gejala seperti keputihan dan gatal-gatal. Infeksi ini sering menyerang wanita usia produktif, terutama yang sudah menikah, dan bisa disebabkan oleh hubungan seksual.

     Polip pada Rahim: Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan berlebih di dalam rahim. Polip ini bisa menyebabkan perdarahan abnormal, terutama selama menstruasi. Pengobatannya sering melibatkan pembedahan untuk mengangkat polip tersebut.

7.     Kista Ovarium: Kista ovarium adalah benjolan berisi cairan yang bisa tumbuh di dalam atau di sekitar ovarium. Kista dapat menyebabkan rasa nyeri panggul dan perubahan pada siklus menstruasi. Pengobatannya tergantung pada jenis kista dan gejalanya, seringkali melibatkan pemantauan atau pembedahan.

8.     Penyakit Radang Panggul (PID): PID adalah infeksi yang meradang pada organ reproduksi wanita, seperti rahim, ovarium, dan tuba falopi. Penyebab utama PID adalah infeksi bakteri yang tidak diobati. Gejala PID meliputi nyeri panggul, demam, keputihan, dan nyeri saat berhubungan seks. Pengobatannya melibatkan antibiotik.

9.     Endometritis: Endometritis adalah radang pada lapisan dalam rahim (endometrium). Ini biasanya terjadi setelah persalinan atau aborsi. Gejala endometritis mencakup demam, perdarahan abnormal, dan nyeri panggul. Pengobatannya juga melibatkan antibiotik.

10.  Prolapsus Uteri: Prolapsus uteri terjadi ketika rahim bergeser dari posisi normalnya ke bawah ke dalam vagina. Ini bisa disebabkan oleh lemahnya otot-otot pendukung rahim, sering terjadi setelah melahirkan. Gejala prolapsus uteri termasuk nyeri panggul, sensasi berat di daerah panggul, dan masalah buang air kecil. Pengobatannya melibatkan fisioterapi, penggunaan alat penyangga, atau bahkan operasi.

Penting untuk mendeteksi dan mengobati gangguan atau penyakit pada sistem reproduksi wanita sejak dini. Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter adalah kunci dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita dan menjaga hubungan suami-isteri tetap harmonis.

 

Senin, 23 Oktober 2023

Inilah Organ Seks Eksternal Wanita yang Normal dan Sehat

Inilah Organ Seks Eksternal Wanita yang Normal dan Sehat

Organ seks eksternal wanita adalah vulva. Istilah “vagina” sering kali digunakan sebagai nama generik yang merujuk pada vulva atau alat kelamin wanita, kendati istilah vagina sebenarnya tidak tepat.


Vagina adalah struktur internal spesifik, sementara vulva hanyalah alat kelamin eksterior, yaitu bukaan vagina yang terlihat dari luar tubuh saja. Menyebut “vulva” dengan istilah “vagina”, tak ubahnya menyebut “mulut” sebagai “tenggorokan”.


Bagian-bagian yang termasuk vulva antara lain labia majora, labia minora, pudenda sumbing, mons pubis, kelenjar Bartholin, klitoris, tudung klitoris, bukaan urethra (meatus), bukaan vagina (introitus), dan perineum.


Fungsi dan struktur organ seks eksternal wanita

Fungsi struktur eksternal reproduksi wanita (alat kelamin) ada dua, yaitu:

·        Sebagai jalan masuk bagi penis sehingga memungkinkan sperma memasuki tubuh untuk melakukan pembuahan.

·        Melindungi organ kelamin internal dari organisme berbahaya.

·        Berguna membantu mengarahkan aliran urin.


Sekresi apa saja yang keluar dari vulva pada orhan seks eksternal wanita?

Terdapat sejumlah sekresi berbeda yang berhubungan dengan vulva, termasuk urin, keringat, darah menstruasi, minyak kulit (sebum), sekresi dari kelenjar Bartholin dan Skene, serta sekresi dari dinding vagina.

 

Labia majora pada alat / organ kelamin wanita

Labia majora (“bibir besar”) adalah bantalan jaringan ikat longgar berlemak yang terbentuk dari otot polos. Organ ini relatif besar, berdaging, dan mengandung kelenjar yang mensekresi keringat serta minyak. Labia majora ini berbentuk oval bulat penuh yang mengelilingi sekitar vulva dari monspubis hingga ke perineum dan berfungsi untuk melindungi serta menutupi sebagian atau seluruh labia minora, klitoris, urethra, dan vagina.


Terdapat pula pemisah membujur yang disebut “pudenda sumbing”. Setelah pubertas, labia majora bagian luar ditumbuhi rambut pubis. Warna kulit luar labia majora biasanya mendekati warna kulit individu bersangkutan, walaupun ada pula beberapa variasi. Kulit bagian dalam biasanya berwarna merah muda hingga coklat muda. Bagian ini berisi kelanjar-kelenjar keringat dan minyak yang disebut-sebut sebagai aroma seksual yang bisa merangsang (mirip dengan feromon).

 

Labia minora pada alat / organ reproduksi wanita

Labia minora (“bibir kecil”) adalah bibir bagian dalam vulva yang berfungsi melindungi bukaan vagina (introitus) dan bukaan urethra (meatus). ukurannya bervariasi antar wanita, dari yang kecil dan tipis hingga yang besar dan menonjol keluar majora. Bentuknya cenderung tidak teratur dan kurang simetris. Panjangnya bisa sangat kecil, bisa juga cukup lebar hingga sekitar 5 cm. Labia minora ini berada dibalik majora dan mengelilingi bukaan vagina dan urethra. Labia minora disebut juga “kelopak bunga”.


Tidak terdapat rambut pubis pada labia minora, yang terdapat disana hanyalah kelenjar sebasea. Bagian atas labia minora membentuk tudung yang menutupi sebagian klitoris. Kulit bagian dalamnya berwarna merah muda dan biasanya lembap. Labia ini kaya akan simpul saraf dan membuatnya sangat sensitif terhadap rangsangan, sentuhan, dan tekanan. Saat terjadi stimulus seksual, darah mengalir kedalam labia dan ukuran bibir bagian dalam bisa membesar hingga dua kali lipat. Pembesaran labia saat rangsangan seksual ini menambah kenikmatan seksual pada wanita.

 

Mons pubis alias gunung dewi cinta

Venus mound (mons veneris atau mons pubis) berarti “gunung venus” (dewi cinta romawi) adalah gundukan lemak empuk yang terdapat tepat diatas tulang panggul bagian depan. Area ini kaya akan simpul saraf yang membuatnya sensitif terhadap sentuhan dan tekanan. Pada orang dewasa, area ini ditutupi oleh rambut pubis.


Gundukan segitiga ini merupakan satu-satunya anatomi seksual wanita yang akan terlihat jika dia berdiri tegak. Mons pubis ini melindung tulang kemaluan dan vulva dari dampak hubungan seksual.

 

Rambut kemaluan atau rambut pubis

Rambut pubis adalah rambut kemaluan yang menutupi bagian luar labia majora dan mons pubis. Rambut pubis ini memiliki variasi yang bermacam-macam layaknya rambut pada kepala. Rambut pubis bisa berukuran pendek, bisa juga panjang, keras atau lembut, tebal atau jarang.


Warnanya bisa saja serupa dengan waran rambut kepala orang yang bersangkutan atau malah kontras. Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi jumlah rambut pubis setiap individu. Dimasa menopause, rambut pubis ini akan menipis.

 

Kelenjar Bartholin sebagai pabrik lendir vagina

Kelenjar Bartholin adalah kelenjar yang berlokasi didekat bukaaan vagina dan berfungsi untuk memproduksi cairan (lendir) sekresi.

 

Klitoris berperan penting dalam rangsangan seksual dan orgasme

Istilah klitoris berasal dari bahasa Yunani kleitoris, yang merupakan tonjolan kecil sensitif pada organ seks wanita. Seperti penis, klitoris termasuk bagiannya yang tidak terlihat dari luar juga sangat sensitif terhadap rangsangan.


Saat terjadi rangsangan seksual, klitoris bisa bereaksi, membesar dipenuhi oleh darah, dan tudungnya tertarik sehingga kepala klitoris lebih terbuka. Klitoris memiliki peran penting dalam rangsangan seksual dan orgasme. Satu-satunya fungsi klirotis adalah untuk menambah kepuasan seksual ketika berhubungan intim.

 

Anatomi klitoris yang normal dan sehat

Klitoris terbentuk dari jaringan spons. Hanya bagian ujung klitoris yang terlihat dari luar, sementara bagian dalamnya memanjang dan bercabang dua seperti garpu (crura) kebawah di tepi bukaan vagina hingga ke perineum. Jadi, sebenarnya klitoris lebih panjang dari yang terlihat, yakni panjangnya sekitar 10 cm.


Ukuran kepala klitoris wanita bermacam-macam. Pada sebagian orang, ukurannya sangat kecil, sementara pada bagian lainnya besar sehingga tudung klitoris tidak bisa menutupinya.

Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit berupa tudung klitoris yang mirip dengan kulup pada ujung penis pria. Namun tidak seperti penis, klitoris tidak memiliki urethra. Jaringan pelindung ini adalah bagian dari labia minora. 


Bagian kepala klitoris (yaitu bagian klitoris yang menonjol dan terlihat jelas) memiliki ujung saraf yang sangat banyak, bahkan lebih banyak daripada jumlah saraf yang terdapat pada kepala penis pria. Kepala klitoris sangatlah sensitif. Akar klitoris yang terdapat di bawah permukaan kulit juga sangat sensitif.

 

Urethra salurah kencing pada wanita?

Bukaan urethra terletak dibawah klitoris, diatas bukaan vagina. Walaupun urethra tidak berhubungan dengan seks atau reproduksi, organ ini termasuk kedalam vulva. Urethra terhubung kekandung kemih dan merupakan jalan keluar bagi urin. Panjang urethra pada wanita kurang lebih 4 cm.

 

Introitus cincin otot bukaan vagina

Introitus ialah istilah bagi bukaan vagina. Secara teknis organ ini termasuk bagian eksternal karena bisa dilihat dari luar. Sebuah cincin otot yang disebut otot bulbocavernosus, mengelilingi introitus.

Otot ini adalah otot sphincter (cincin otot melingkar yang mengelilingi  bukaan atau jalan masuk didalam tubuh yang membuka dan menutup dengan cara mengerut), otot ini bisa menekan dan meremas sendiri. Introitus memiliki banyak ujung saraf sehingga area ini sangatlah sensitif.

 

Perenium pada organ seksual eksternal wanita

Perineum adalah kulit yang terbentang pendek, dimulai dari bagian bawah vulva hingga ke anus. Perineum ialah area berbentuk berlian yang terletak diantara simfisis pubis (persendian yang dibentuk oleh dua os pubis yang saling bertemu) dan tulang ekor. Daerah ini membentuk dasar panggul dan berisi organ seks eksternal serta bukaan anus. Lebih jauh lagi, perineum bisa dibagi lagi menjadi segitiga urogenital dibagian depan dan segitiga anal di bagian belakang.


Pada sejumlah wanita, perineum bisa robek saat melahirkan bayi dan ini adalah sesuatu yang alami. Namun, beberapa dokter lebih memilih untuk memotong perineum terlebih dahulu dengan alasan sobekan alami yang akan terjadi nanti bisa saja tidak terkendali dan lebih berbahaya daripada potongan presisi yang dilakukan dengan menggunakan pisau bedah. Pemotongan ini disebut episiotomy.



FAQs: Inilah Organ Seks Eksternal Wanita yang Normal dan Sehat

Apa saja organ eksternal wanita?

Adapun organ-organ yang termasuk ke dalam sistem reproduksi wanita eksternal adalah sebagai berikut:

  • Labia Majora. ...
  • Labia Minora. ...
  • Klitoris. ...
  • Kelenjar Bartholin. ...
  • Lubang Vagina. ...
  • Vagina. ...
  • Rahim (Uterus) ...
  • Tuba Falopi.


Apa saja organ organ reproduksi perempuan?

Dilansir dari buku Reproduksi dan Hidup Sehat, berikut adalah organ reproduksi wanita dan fungsinya:

  • Ovarium. Ovarium atau indung telur terletak di sebelah kiri dan kanan rahim. ...
  • Tuba fallopi. ...
  • Uterus. ...
  • Vagina. ...
  • Vulva.


Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi?

Cara menjaga kesehatan reproduksi dengan benar


  • Menjaga kebersihan organ reproduksi.
  • Menerapkan pola makan sehat.
  • Menghindari perilaku seks berisiko.
  • Memeriksa kesehatan reproduksi secara rutin.
  • Menjalankan gaya hidup sehat.


Apa beda organ reproduksi interna dan eksterna pada wanita?

Berdasarkan letaknya organ reproduksi wanita dibagi menjadi 2 yaitu organ genitalia bagian luar (eksterna) yang lebih berperan untuk senggama dan organ reproduksi bagian dalam (interna) yang berperan sebagai tempat untuk ovulasi, pembuahan sel telur, transportasi, implantasi (melekatnya janin), dan tumbuh kembang janin


Rahim pada wanita ada berapa?

Pada umumnya wanita memiliki satu rahim di tubuhnya. Meskipun jarang terjadi, ternyata wanita juga dapat memiliki dua rahim. Apa penyebabnya? Pada kondisi normal, seorang wanita seharusnya hanya memiliki satu rahim.


Apakah fungsi serviks?

Salah satu fungsi serviks adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga akan menutup saat kehamilan untuk menjaga janin tetap di rahim, dan akan melebar atau membuka saat proses persalinan berlangsung.


Apa fungsi rahim pada wanita?

Uterus (juga disebut rahim) adalah organ otot berbentuk buah pir terbalik dari sistem reproduksi wanita yang terletak di antara kandung kemih dan rektum. Uterus berfungsi untuk memberi makan dan menampung sel telur yang telah dibuahi sampai menjadi janin atau sampai siap untuk dilahirkan.


Bagaimana cara membersihkan alat reproduksi perempuan yang benar?

Bersihkan organ intim dengan benar. Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus), terutama setelah buang air kecil dan buang air besar. Jika dibersihkan secara tidak tepat, kuman dari anus bisa terbawa menuju vagina.


Bagaimana cara menjaga kebersihan organ intim wanita?

Cara Merawat Organ Reproduksi Wanita

  • Hindari Membersihkan Vagina dengan Sabun. ...
  • Menjaga Kebersihan Area Vagina. ...
  • Rutin Skrining Kesehatan Wanita dan Vaksinasi HPV. ...
  • Gunakan Pakaian Dalam yang Tepat. ...
  • Berkemih Setelah Berhubungan Seks. ...
  • Keringkan Area Intim dengan Benar. ...
  • Gunakan Kondom Ketika Berhubungan.


Organ seksual wanita: 
alat seksual wanita, organ seksual eksternal wanita, klitoris, vagina, uretra, saluran kecing, rangsangan seksual, orgasme, urethra, alat reproduksi wanita, organ reproduksi wanita.

gambar alat reproduksi wanita, 
alat reproduksi pria dan wanita, 
alat reproduksi wanita dan fungsinya, 
alat reproduksi wanita dan pria, 
fungsi alat reproduksi wanita, 
alat reproduksi wanita bagian dalam, 
alat reproduksi pada wanita, 
anatomi alat reproduksi wanita, 
alat reproduksi wanita beserta fungsinya, 
merawat alat reproduksi wanita, 
bagian alat reproduksi wanita, 
cara merawat alat reproduksi wanita, 
bagian bagian alat reproduksi wanita, 
alat reproduksi pria dan wanita beserta fungsinya, 
penyakit pada alat reproduksi wanita, 
alat reproduksi wanita dan gambarnya, 
alat reproduksi wanita normal, 
gambar alat reproduksi pria dan wanita, 
gambar alat reproduksi pada wanita, 
struktur alat reproduksi wanita, 
alat reproduksi wanita bagian luar, 
penyakit alat reproduksi wanita, 
foto alat reproduksi wanita, 
gambar alat reproduksi wanita dan fungsinya, 
gambar alat reproduksi wanita dan pria, 
tempat terjadinya fertilisasi pada alat reproduksi wanita, 
bagian alat reproduksi wanita dan fungsinya, 
alat reproduksi wanita dan keterangannya, 
fungsi alat reproduksi pria dan wanita, 
alat alat reproduksi wanita

Kesehatan Reproduksi Remaja Ruang Lingkup dan Unsur-unsurnya

Kesehatan Reproduksi Remaja Ruang Lingkup dan Unsur-unsurnya

Kesehatan Reproduksi pada dasarnya kesehatan reproduksi merupakan unsur yang dasar dan penting dalam kesehatan umum, baik untuk laki-laki dan perempuan. Selain itu, kesehatan  reproduksi  juga  merupakan  syarat  ensensial  bagi  kesehatan  bayi, anak-anak,  remaja,  orang  dewasa  bahkan  orang-orang  yang  berusia  setelah masa reproduksi.

Reproduksi secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampun untuk “membuat kembali”. Dalam kaitannya dengan kesehatan, reproduksi diartikan sebagai kemampuan seseorang memperoleh keturunan (beranak).1

Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pengertiannya

Menurut WHO dan ICPD (International conference on Population and Development) 1994 yang diselenggarakan di Kairo kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat  yang menyeluru, meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsinya maupun proses reproduksi itu sendiri. 2

Sesuai dengan definisi tersebut “Pelayanan kesehatan reproduksi” secara luas didefinisikan sebagai konstelasi metode, teknik dan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dengan cara mencegah dan memecahkan masalah kesehatan reproduksi.

Menurut Mariana Amiruddin, definisi kesehatan reproduksi adalah sekumpulan metode, teknik, dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan reproduksi melalui pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan seksual, status kehidupan dan hubungan perorangan, bukan semata konsultasi dan perawatan yang berkaitan dengan reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.3

Isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi kadang merupakan isu yang pelik dan sensitif, seperti hak-hak reproduksi, kesehatan seksual, penyakit  menular seksual  (PMS) termasuk  HIV /  AIDS,  kebutuhan  khusus remaja, dan perluasan jangkauan pelayanan ke lapisan masyarakat kurang mampu atau mereka yang tersisih. Karena proses reprouksi terjadi melalui hubungan seksual, definisi kesehatan reproduksi mencakup kesehatan seksual yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup dan hubungan antara individu, jadi bukan hanya konseling dan pelayanan untuk proses reproduksi dan PMS. 

Dalam wawasan pengembangan kemanusiaan, merumuskan pelayanan ksehatan reproduksi sangat penting mengingat dampaknya juga terasa dalam kualitas hidup pada generasi berikutnya. Sejauh mana orang dapat menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara aman dan sehat sesunggunya tercermin dari kondisi kesehatan selama siklus kehidupannya mulai dari saat konsepsi, masak anak, remaja, dewasa hingga masa paska usia reproduksi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan reproduksi adalah suatu cara untuk pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi meliputi kesehatn fisik, mental, sosial dan bukan sekedar tidak hanya konsultasi dan keperawatan yang berkaitan dengan reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.

Masa   remaja   sebagai   titik   awal   proses   reproduksi   menunjukkan persiapan strategi interfrensi perlu dimulai jauh sebelum masa usia subur. Nilai anak perempuan dan laki-laki dalam keluarga dan masyarakat, dan bagaimana perlakuan   yang   mereka   terima   merupakan   faktor   penting   yang   turut menentukan keshatan reproduksi mereka dimasa datang.

Menurut Robert Havinghurst dalam sarlito, seorang remaja dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan sehubungan dengan perubahan- perubahan fisik dan peran sosial yang sedang terjadi pada dirinya. tugas-tugas itu adalah menerima kondisi fisiknya yang berubah.4

Bagi  masa  remaja  awal,  adanya  kematangan  jasmani  (seksual)  itu umumnya  digunakan  dan  dianggap  sebagai  ciri-ciri  primer  akan  datangnya masa remaja. Adapun ciri-ciri lain disebutnya sebagai ciri-ciri sekunder dan ciri-ciri tertier. 

Ciri-ciri sekunder dapat disebutkan anatara lain :

Ciri-ciri sekunder Pria :

·          a)  Tumbuh suburnya rambut, janggut, kumis, dan lain-lain.

·          b)  Selaput suara semakin membesar dan berat.

·          c)  Badan mulai membentuk segi tiga, urat-urat pun jadi kuat, dan muka bertambah persegi.

Ciri-ciri sekunder wanita :

·          a)  Pinggul semakin besar dan melebar.

·          b)  Kelenjar-kelenjar pada dada menjadi berisi (lemak).

·          c)  Suara menjadi bulat, merdu, dan tinggi.

·          d)  Muka menjadi bulat dan berisi

 

Adapun   ciri-ciri   tertier   antara   lain,   biasanya   diwujudkan   dalam perubahan  sikap  dan  perilaku,  contoh  bagi  pria  ada  perubahan  mimik  jika bicara, cara berpakaian, cara mengatur rambut, bahasa yang diucapkan, aktingnya dan lain-lain. Bagi wanita, ada perubahan cara bicara, cara tertawa, cara pakaian, jalannya, dan lain-lain.

Prinsip-prinsip reproduksi yang meliputi menstruasi, kehamilan, proses melahirkan, memelihara diri agar tetap tampil rapi dan bersih, bertingkah laku sopan  dalam  menjaga  diri,  dan  menghindari  hubungan  seksual  sebelum menikah.6

Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi

Menurut  Program  Kerja  WHO  ke  IX  (1996-2001)  pada  Mei  1994, masalah kesehatan reproduksi ditinjau dari pendekatan keluarga meliputi :

·          a.   Praktik  tradisional  yang  berakibat  buruk  semasa  anak-anak  (seperti  : mutilasi genital, diskriminasi nilai anak).

·          b.   Masalah kesehatan reproduksi remaja (kemungkinan besar dimulai sejak masa  kanak-kanak  yang  seringkali  muncul  dalam  bentuk  kehamilan remaja, kekerasan / pelecehan seksual dan tindakan seksual tidak aman).

·          c.   Tidak terpenuhinya kebutuhan ber-KB, biasanya terkait dengan isu aborsi tidak aman.

·          d.   Mortalitas  dan  morbiditas  ibu  dan   anak   (sebagai  kesatuan)  selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas, yang diikuti dengan malnutrisi anemia, bayi berat lahir rendah.

·          e.   Infeksi   Saluran   Reproduksi   (ISR),   yang   berkaitan   dengan   Penyakit Menular Seksual (PMS).

·          f.   Kemandulan yang berkaitan dengan ISR / PMS.

·          g.   Sindrom pre dan post menopause (andropause), dan peningkatan resiko kanker organ reproduksi.

·          h.   Kekurangan  hormon  yang menyebabkan  osteoporosis  dan  masalah usia lanjut lainnya.

Masa   remaja   sebagai   titik   awal   proses   reproduksi   menunjukkan persiapan strategi intervensi perlu dimulai jauh sebelum masa usia subur. Nilai anak perempuan dan anak laki-laki dalam keluarga dan masyarakat, dan bagaimana perlakuan yang mereka terima merupakan faktor penting yang turut menentukan kesehatan reproduksi mereka dimasa mendatang.

Dixon menjelaskan bahwa kondisi seksual dikatakan sehat apabila seseorang berada dalam beberapa kondisi. Pertama, terbebas dan terlindung dari kemungkinan tertularnya penyakit yang disebabkan oleh hubungan seksual. Kedua,  terlindung  dari  praktik-praktik  berbahaya  dan  kekerasan  seksual. Ketiga, dapat mengontrol akses seksual orang lain terhadapnya. Keempat, dapat memperoleh kenikmatan  atau kepuasan  seksual.  Kelima, dapat  memperoleh informasi  tentang  seksualitas. 7   Sedangkan,  individu  dikatakan  bebas  dari gangguan reproduksi apabila yang bersangkutan:

 

·          a.   Aman dari kemungkinan kehamilan yang tidak dikehendaki

·          b.   Terlindung dari praktek reproduksi yang berbahaya

·          c.   Bebas memilih alat kontrasepsi yang cocok baginya

·          d.   Memiliki akses terhadap informasi tentang alat kontrasepsi dan reproduksi e.   Memiliki akses terhadap perawatan kehamilan dan pelayanan persalinan yang aman

·          f.   Memiliki akses terhadap pengobatan kemandulan (infirtility).

·           

Unsur-unsur Kesehatan Reproduksi Remaja

Upaya  promosi  dan  pencegahan  masalah  kesehatan  reproduksi  juga perlu diarahkan pada masa remaja atau peralihan dari masa anak menjadi dewasa,  dimana  perubahan-perubahan  dari  bentuk  dan  fungsi  tubuh  terjadi dalam waktu relatif cepat. Masa pubertas ditandai dengan berkembangnya tanda seks sekunder dan berkembangnya jasmani secara pesat, menyebabkan remaja secara fisik mampu melakukan fungsi dan proses reproduksi tersebut. Informasi dan penyuluhan, konseling dan pelayanan klinis perlu ditingkatkan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja.

Remaja merupakan fase kehidupan manusia yang spesifik. Pada saat usia remaja terjadi peningkatan hormon-hormon seksual. Peristiwa ini berdampak  macam-macam  pada  fisik  dan  jiwa  remaja.  Secara  fisik  akan muncul apa yang disebut sebagai tanda-tanda seks sekunder seperti payudara membesar,  bulu-bulu  kemaluan  tumbuh,  haid  pada  perempuan,  dan  mimpi basah pada laki-laki. Secara psikologis muncul  dorongan birahi  yang besar tetapi juga secara psikologis mereka masaih dalam peralihan dari anak-anak kedewasa.  Secara  biologis  aktivitas  organ  dan  fungsi  reproduksi  mereka

meningkat pesat tetapi secara psikoloogis aktivitas organ dan fungsi reproduksi mereka  meningkat  pesat  tetapi  secara  psikologis  dan  sosiologis  mereka dianggap belum siap menjadi dewasa. Konflik  yang terjadi antara berbagai perkembangan tersebut membuat mereka juga beresiko mengalami masalah kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi tersendiri.

Oleh  karena  itu  kesehatan  seksual  dan  kesehatan  reproduksi  remaja perlu ditangani secara khusus dengan cara-cara yang ditunjukkan untuk menyiapkan mereka menjadi remaja (yang kelak menjadi orang tua) yang bertanggung jawab. Mereka bukan saja memerlukan informasi dan pendidikan, tetapi juga pelayanan  kesehatan  seksual  dan  reproduksi  mereka.  

Pemberian informasi dan pendidikan tersebut harus dilakukan dengan menghormati kerahasiaan dan hak-hak privasi lain mereka. Masalah kesehatan seksual dan reproduksi adalah isu-isu seksual remaja, termasuk kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi tidak aman, penyakit menular melalui seks, dan HIV / Aids, dilakukan  pendekatan  melalui  promosi  perilaku  seksual  yang  bertanggung jawab dan reproduksi yang sehat, termasuk disiplin pribadi yang mandiri serta dukungan  pelayanan  yang  layak  dan  konseling  yang  sesuai  secara  spesifik untuk umur mereka. Penekana kehamilan remaja secara umum juga diharapkan.

Hal-hal yang ada seputar kesehatan reproduksi remaja antara lain.

a.   Kesehatan Alat- alat Reproduksi

Masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi kesehatan lat-alat reproduksi ini menyentuh remaja perempuan juga remaja laki-laki. Masalah- masalah yang dihadapi remaja perempuan antara lain adalah payudara mengeluarkan cairan, benjolan pada payudara, masalah seputar haid (nyeri haid yang tidak teratur), keputihan, dan infeksi saluran reproduksi. Selain itu juga diajukan pertanyaan-pertanyaan, seputar siklus haid, waktu terjadinya masa subur, masalah keperawanan  dan  masalah  jerawat.  Masalah-masalah yang  berkenaan  dengan  kesehatan  alat-alat  reproduksi  yang dihadapi  oleh remaja laki-laki antara lain  adalah  masalah bentuk dan ukuran penis, jumlah testis tidak lengkap dan hernia scrotalis.

b.   Hubungan dengan Pacar

Persoalan-persoalan yang mewarnai hubungan dengan pacar adalah masalah kekerasan oleh pacar, tekanan untuk melakukan hubungan seksual, pacar cemburuan, pacar berselingkuh dan bagai mana menghadapi pacar yang pemarah. Tindakan seseorang dapat digolongkan sebagai tindak kekerasan dalam percintaan bila salah satu pihak merasa terpaksa, tersinggung dan disakiti dengan apa yang telah di lakukan pasangannya.

c.   Masturbasi

Masturbasi atau onani adalah salah satu cara yang dilakukan jika seseorang tidak mampu mengendalikan dorongan seksual yang dirasakannya. Jika dibandingkan dengan melakukan hubungan seksual, maka onani dapat dikatakan mengandung resiko yang lebih kecil bagi pelakunya untuk menghadapi  kehamilan  yang  tidak  dikehendaki  dan  penularan  penyakit menular seksual. Bahaya onani adalah apabila dilakukan dengan cara tidak sehat misalnya menggunakan alat yang bisa menyebabkan luka atau infeksi. Onani juga bisa menimbulkan masalah bila terjadi ketergantungan / ketagihan, bisa juga menimbulkan perasaan bersalah.

d.   Hubungan Seksual Sebelum Nikah

Cara para remaja berpacaran dewasa ini berkisar dari melakukan ciuman bibir, raba-raba daerah sensitif, saling menggesekkan alat kelamin (petting) sampai ada pula yang melakukan senggama. Perkembangan zaman juga mmpengaruhi perilaku seksual dalam berpacaran para remaja. Hal ini dapat dilihat bahwa hal-hal yang ditabukan remaja pada beberapa tahun yang lalu seperti berciuman dan  bercumbu, kini sudah dianggap biasa. Bahkan,  ada sebagian kecil dari mereka setuju dengan free sex. Perubahan dalam nilai ini, misalnya  terjadi  dengan  pandangan  mereka  terhadap  hubungan  seksual sebelum menikah.

e.  Penyakit Menular Seksual

Hubungan seksual sebelum menikah juga berisiko terkena penyakit menular seksual seperti sifilis, gonorhoe (kencing nanah), herps sampai terinfeksi HIV.

f.   Aborsi

Salah satu cara menghadapi kehamilan yang tidak di inginkan adalah dengan melakukan tindakan aborsi. Aborsi masih merupakan tindakan yang ilegal di Indonesia. Upaya sendiri untuk melakukan aborsi banyak dilakukan dengan mengkonsumsi obat-obatan tertentu, jamu, dan lain-lain.

 

 Manfaat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi

Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja. Hal ini dikarenakan dengan memiliki informasi dan pengetahuan yang benar maka remaja akan banyak mengambil manfaat. Dampak positif dari pengetahuan yang benar mengenai kesehatan reproduksi yaitu dapat mencegah perilaku seks pranikah serta dampaknya termasuk kehamilan tidak di inginkan, HIV/AIDS, dan IMS dapat dicegah.9

Remaja dapat mengambil keputusan apakah memang dia menginginkan atau tidak dengan pikiran yang sehat, karena remaja sudah mengetahui dampak positif  negatifnya.  Remaja  akan  menghindari  situasi-situasi  yang  membuat remaja terpaksa atau dipaksa untuk melakukan hubungan seksual. Seringkali, dalam suatu proses berpacaran, remaja diminta oleh pasangannya untuk melakukan hubungan seksual dengan alasan saling mencintai dan untuk membuktikan cinta tersebut kepasangan. Remaja yang memahami informasi tentang kesehatan reproduksi dengan baik akan mampu menolak jika dipaksa oleh pasangannya untuk melakukan hubungan seksual.

Remaja yang mempunyai pengetahuan yang benar mengenai kesehatan reproduksi   dapat   berhati-hati   dalam   melangkah.   Remaja   akan   dapat memberikan   penilaian   mengenai   patut   tidaknya   melakukan   melakukan hubungan  seksual  dengan  pasangannya  sebelum  menikah.  Penilaian  yang dibuat remaja tersebut dilakukan secara sadar bukan keterpaksaan. 


FAQs: Kesehatan Reproduksi Remaja Ruang Lingkup dan Unsur-unsurnya

Ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi apa saja?

Ruang lingkupnya meliputi kesehatan ibu dan bayi baru lahir, pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi, pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi, kesehatan reproduksi remaja, kanker pada usia lanjut dan berbagai aspek reproduksi lain.


Kesehatan reproduksi remaja meliputi apa saja?

  • Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
  • Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi.
  • Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi.
  • Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual.


Apa saja ruang lingkup pelayanan kesehatan reproduksi esensial Pkre?

PKRE mencakup empat komponen/program yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, pencegaha dan penanggulangan Infeksi Menular Seksusal (IMS), termasuk HIV/AIDS.


Apakah yang dimaksud kesehatan reproduksi?

Kesehatan Reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.


Apa tujuan utama kesehatan reproduksi?

Tujuan utama kesehatan reproduksi adalah memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada setiap individu dan pasangannya secara komprehensif, khususnya kepada remaja agar setiap individu mampu menjalani proses reproduksinya secara sehat dan bertanggung jawab serta terbebas dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan.


Apa pentingnya kesehatan reproduksi pada remaja?

Pengetahuan masalah reproduksi tidak hanya wajib bagi remaja putri saja tetapi juga bagi remaja laki-laki juga harus mengetahui dan mengerti cara hidup dengan reproduksi yang sehat agar tidak terjerumus ke pergaulan yang salah yang merugikan bagi remaja.


Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi remaja?

Masih dalam ingatan kita bahwa pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan kondisi sehat yang menyangkut sistem (fungsi, komponen dan proses) reproduksi yang dimiliki remaja.


Sebutkan tiga hal atau langkah dalam menjaga kesehatan reproduksi remaja?

PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN ALAT REPRODUKSI PADA REMAJA

Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.

Pakaian dalam (CD) diganti minimal 2 kali sehari.

Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.


Apa saja faktor faktor yang menjadi penyebab munculnya penyakit pada sistem reproduksi manusia?

Penyakit reproduksi merupakan penyakit yang terjadi pada organ-organ reproduksi. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi, hormon, genetik, dan berbagai faktor lainnya. Infeksi yang terjadi pada organ reproduksi perempuan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, maupun kombinasinya.


Siapa saja sasaran kesehatan reproduksi?

Sasaran pembinaan kesehatan reproduksi adalah remaja usia 10–24 tahun dan kelom- pok masyarakat/orang dewasa yang peduli dengan permasalahan remaja.

Penyakit dan Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

  Penyakit dan Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria Ada beberapa penyakit dan gangguan yang biasa muncul pada sistem reproduksi pria. Gang...