Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
Inilah beberapa gangguan dan penyakit yang sering muncul pada sistem reproduksi manusia, baik pada kesehatan reproduksi laki-laki ataupun wanita. Gangguan dan penyakit ini ada yang ringan dan berat, dimana penangannya perlu operasi atau pembedahan. Meski gangguang ringan, namun harus segera ditangani sehingga hubungan suami isteri tetap menggairahkan.
Inilah 10 Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
Gangguan pada alat reproduksi wanita dapat berupa keputihan, gangguan menstruasi, kanker rahim, kista, polip dan lain-lain. Salah satu dari jenis gangguan yang lebih sering terjadi di masyarakat adalah keputihan Pengertian umum dari keputihan yaitu penyakit kelamin pada perempuan (vagina) di mana terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan baik encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal. Penyakit gangguan alat reproduksi wanita ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu jamur, bakteri, virus dan parasit.
:Berikut adalah beberapa gangguan dan penyakit
yang sering muncul pada sistem reproduksi wanita:
1.
Keputihan: Keputihan adalah penyakit kelamin pada perempuan yang
ditandai oleh cairan berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan yang bisa
menyebabkan rasa gatal. Keputihan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
jamur, bakteri, virus, dan parasit.
·
Jamur: Keputihan jamur disebabkan oleh jamur Candida albicans dan
biasanya menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva/vagina. Cairan keputihan
akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan.
·
Bakteri: Keputihan bakteri disebabkan oleh bakteri Gardnerella dan
disebut sebagai bacterial vaginosis. Cairannya encer dengan warna putih
keabu-abuan dan beraroma amis.
·
Virus: Keputihan virus sering terkait dengan penyakit HIV/AIDS,
condyloma, herpes, dan lain-lain yang bisa memicu kanker rahim. Gejala
keputihan virus herpes meliputi luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan
cairan gatal dan panas. Condyloma biasanya ditandai oleh banyak kutil tubuh
dengan cairan yang berbau, sering menyerang ibu hamil.
·
Parasit: Keputihan akibat parasit disebabkan oleh parasit
Trichomonas vaginalis yang menular melalui kontak seks. Cairan biasanya
berwarna kuning hijau kental, berbau tidak enak, dan berbusa. Parasit ini juga
bisa menular melalui tukar-menukar peralatan mandi, pakaian dalam, atau kloset
yang terkontaminasi.
2.
Gangguan Menstruasi: Gangguan menstruasi dapat berupa amenore primer (tidak ada
menstruasi sampai usia 17 tahun) atau amenore sekunder (tidak ada menstruasi
selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi).
3.
Kanker Genitalia: Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina,
serviks, dan ovarium. Kanker vagina mungkin disebabkan oleh iritasi yang
disebabkan oleh virus. Pengobatannya melibatkan kemoterapi dan bedah laser.
Kanker serviks terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Pengobatannya melibatkan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium,
sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul. Kanker ovarium
gejalanya tidak jelas, tetapi bisa termasuk rasa pegal panggul, perubahan
fungsi saluran pencernaan, atau pendarahan vagina abnormal. Pengobatannya
melibatkan kemoterapi dan pembedahan.
4.
Endometriosis: Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh
di luar rahim, seperti di sekitar ovarium, oviduk, atau di luar rahim.
Gejalanya termasuk nyeri perut, nyeri pinggang, dan nyeri saat menstruasi.
Pengobatannya melibatkan pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau bedah laser.
5. Infeksi Vagina: Infeksi vagina dapat menyebabkan gejala seperti keputihan dan gatal-gatal. Infeksi ini sering menyerang wanita usia produktif, terutama yang sudah menikah, dan bisa disebabkan oleh hubungan seksual.
Polip pada Rahim: Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan berlebih di dalam rahim. Polip ini bisa menyebabkan perdarahan abnormal, terutama selama menstruasi. Pengobatannya sering melibatkan pembedahan untuk mengangkat polip tersebut.
7.
Kista Ovarium: Kista ovarium adalah benjolan berisi cairan yang bisa
tumbuh di dalam atau di sekitar ovarium. Kista dapat menyebabkan rasa nyeri
panggul dan perubahan pada siklus menstruasi. Pengobatannya tergantung pada
jenis kista dan gejalanya, seringkali melibatkan pemantauan atau pembedahan.
8.
Penyakit Radang Panggul (PID): PID adalah infeksi yang meradang pada organ reproduksi
wanita, seperti rahim, ovarium, dan tuba falopi. Penyebab utama PID adalah
infeksi bakteri yang tidak diobati. Gejala PID meliputi nyeri panggul, demam,
keputihan, dan nyeri saat berhubungan seks. Pengobatannya melibatkan
antibiotik.
9.
Endometritis: Endometritis adalah radang pada lapisan dalam rahim
(endometrium). Ini biasanya terjadi setelah persalinan atau aborsi. Gejala
endometritis mencakup demam, perdarahan abnormal, dan nyeri panggul.
Pengobatannya juga melibatkan antibiotik.
10.
Prolapsus Uteri: Prolapsus uteri terjadi ketika rahim bergeser dari posisi
normalnya ke bawah ke dalam vagina. Ini bisa disebabkan oleh lemahnya otot-otot
pendukung rahim, sering terjadi setelah melahirkan. Gejala prolapsus uteri
termasuk nyeri panggul, sensasi berat di daerah panggul, dan masalah buang air
kecil. Pengobatannya melibatkan fisioterapi, penggunaan alat penyangga, atau
bahkan operasi.
Penting
untuk mendeteksi dan mengobati gangguan atau penyakit pada sistem reproduksi
wanita sejak dini. Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter adalah kunci
dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita dan menjaga hubungan suami-isteri
tetap harmonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar