Senin, 30 Oktober 2023

Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita

Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita

Inilah beberapa gangguan dan penyakit yang sering muncul pada sistem reproduksi manusia, baik pada kesehatan reproduksi laki-laki ataupun wanita. Gangguan dan penyakit ini ada yang ringan dan berat, dimana penangannya perlu operasi atau pembedahan. Meski gangguang ringan, namun harus segera ditangani sehingga hubungan suami isteri tetap menggairahkan.

Inilah 10 Gangguan dan  Penyakit pada Sistem Reproduksi  Wanita

Gangguan pada alat reproduksi wanita dapat berupa keputihan, gangguan menstruasi, kanker rahim, kista, polip dan lain-lain. Salah satu dari jenis gangguan yang lebih sering terjadi di masyarakat adalah keputihan Pengertian umum dari keputihan yaitu penyakit kelamin pada perempuan (vagina) di mana terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan baik encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal. Penyakit gangguan alat reproduksi wanita ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu jamur, bakteri, virus dan parasit. 

 :Berikut adalah beberapa gangguan dan penyakit yang sering muncul pada sistem reproduksi wanita:

1.     Keputihan: Keputihan adalah penyakit kelamin pada perempuan yang ditandai oleh cairan berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan yang bisa menyebabkan rasa gatal. Keputihan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jamur, bakteri, virus, dan parasit.

·         Jamur: Keputihan jamur disebabkan oleh jamur Candida albicans dan biasanya menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva/vagina. Cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan.

·         Bakteri: Keputihan bakteri disebabkan oleh bakteri Gardnerella dan disebut sebagai bacterial vaginosis. Cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan dan beraroma amis.

·         Virus: Keputihan virus sering terkait dengan penyakit HIV/AIDS, condyloma, herpes, dan lain-lain yang bisa memicu kanker rahim. Gejala keputihan virus herpes meliputi luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan panas. Condyloma biasanya ditandai oleh banyak kutil tubuh dengan cairan yang berbau, sering menyerang ibu hamil.

·         Parasit: Keputihan akibat parasit disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis yang menular melalui kontak seks. Cairan biasanya berwarna kuning hijau kental, berbau tidak enak, dan berbusa. Parasit ini juga bisa menular melalui tukar-menukar peralatan mandi, pakaian dalam, atau kloset yang terkontaminasi.

2.     Gangguan Menstruasi: Gangguan menstruasi dapat berupa amenore primer (tidak ada menstruasi sampai usia 17 tahun) atau amenore sekunder (tidak ada menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi).

3.     Kanker Genitalia: Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks, dan ovarium. Kanker vagina mungkin disebabkan oleh iritasi yang disebabkan oleh virus. Pengobatannya melibatkan kemoterapi dan bedah laser. Kanker serviks terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Pengobatannya melibatkan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul. Kanker ovarium gejalanya tidak jelas, tetapi bisa termasuk rasa pegal panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau pendarahan vagina abnormal. Pengobatannya melibatkan kemoterapi dan pembedahan.

4.     Endometriosis: Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti di sekitar ovarium, oviduk, atau di luar rahim. Gejalanya termasuk nyeri perut, nyeri pinggang, dan nyeri saat menstruasi. Pengobatannya melibatkan pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau bedah laser.

5.     Infeksi Vagina: Infeksi vagina dapat menyebabkan gejala seperti keputihan dan gatal-gatal. Infeksi ini sering menyerang wanita usia produktif, terutama yang sudah menikah, dan bisa disebabkan oleh hubungan seksual.

     Polip pada Rahim: Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan berlebih di dalam rahim. Polip ini bisa menyebabkan perdarahan abnormal, terutama selama menstruasi. Pengobatannya sering melibatkan pembedahan untuk mengangkat polip tersebut.

7.     Kista Ovarium: Kista ovarium adalah benjolan berisi cairan yang bisa tumbuh di dalam atau di sekitar ovarium. Kista dapat menyebabkan rasa nyeri panggul dan perubahan pada siklus menstruasi. Pengobatannya tergantung pada jenis kista dan gejalanya, seringkali melibatkan pemantauan atau pembedahan.

8.     Penyakit Radang Panggul (PID): PID adalah infeksi yang meradang pada organ reproduksi wanita, seperti rahim, ovarium, dan tuba falopi. Penyebab utama PID adalah infeksi bakteri yang tidak diobati. Gejala PID meliputi nyeri panggul, demam, keputihan, dan nyeri saat berhubungan seks. Pengobatannya melibatkan antibiotik.

9.     Endometritis: Endometritis adalah radang pada lapisan dalam rahim (endometrium). Ini biasanya terjadi setelah persalinan atau aborsi. Gejala endometritis mencakup demam, perdarahan abnormal, dan nyeri panggul. Pengobatannya juga melibatkan antibiotik.

10.  Prolapsus Uteri: Prolapsus uteri terjadi ketika rahim bergeser dari posisi normalnya ke bawah ke dalam vagina. Ini bisa disebabkan oleh lemahnya otot-otot pendukung rahim, sering terjadi setelah melahirkan. Gejala prolapsus uteri termasuk nyeri panggul, sensasi berat di daerah panggul, dan masalah buang air kecil. Pengobatannya melibatkan fisioterapi, penggunaan alat penyangga, atau bahkan operasi.

Penting untuk mendeteksi dan mengobati gangguan atau penyakit pada sistem reproduksi wanita sejak dini. Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter adalah kunci dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita dan menjaga hubungan suami-isteri tetap harmonis.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyakit dan Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

  Penyakit dan Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria Ada beberapa penyakit dan gangguan yang biasa muncul pada sistem reproduksi pria. Gang...